Suatu ketika gue bersama keluarga hadir dalam acara pesta pernikahan saudara gue di daerah Balaraja, Banten. Semula memang gak ada yang special dalam acara ini, namun ada beberapa hal unik dalam tradisi kondangan di daerah ini. Kondangan yang biasa gue lakukan yaitu seperti makan, bertemu dengan mempelai, memberikan uang dalam amplop, seperti yang biasa dilakukan orang kebanyakan. Tapi di sini ada yang unik dan berbeda dari tradisi kondangan daerah lain.
Hal pertama yang gue alami kondangan di daerah ini yaitu orang-orang yang diundang datang ke pesta membawa baskom berisi beras yang dibungkus dengan kain untuk diberikan kepada orang yang berpesta. Jadi, sebagus apapun tamu yang diundang ke pesta mereka harus tetap membawa baskom yang berisi beras. Banyaknya beras yang diberikan bervariasi tergantung keinginan orang yang diundang. Setiap orang yang memberikan beras selanjutnya menulis jumlah beras dan nama mereka di buku tamu yang sudah disediakan.
Selanjutnya seperti hal yang biasa dilakukan saat kondangan yaitu tamu menyantap hidangan yang disediakan, dan juga menyalami kedua mempelai. Namun ada yang lagi yang berbeda, biasanya yang gue alami ada kotak untuk tamu memasukkan amplop uang, ataupun kadang langsung memberikan amplop tersebut ke mempelai maupun tuan rumah, tapi di sini berbeda tidak ada kotak amplop.
Di sini terdapat panitia khusus yang menerima uang pesta, jadi tamu langsung memberikan uang yang akan mereka berikan ke tuan rumah, namun tanpa amlop. Tamu memberikan uang, selanjutnya panitia memberikan uang kembalian yang diinginkan tamu. Sebagai contoh, tamu memberikan uang 20 ribu rupiah kepada panitia dan meminta kembalian 10 ribu rupiah, panitia pun memberikan uang kembaliannya. Selanjutnya tamu menulis kembali nama mereka dan jumlah uang yang diberikan ke tuan rumah.
Memang menurut info yang gue dapat, kebanyakan daerah di Provinsi Banten melakukan tradisi seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar