Bebek Goreng Dan Teman-Teman Kampus

Akhirnya setelah sebulan lebih gue gak ketemu temen-temen kampus yang memang agak FREAK *hehehe, kemarin hari minggu 11 September 2011 kita bisa ketemu kembali. Bagi gue sebulan libur itu bukan waktu yang sebentar, karena gak ketemu mereka "bagaikan dunia tanpa air" kosong tak berisi. Gak tau kenapa bisa seneng aja gue kalo ada mereka walaupuun kerjaan gue lagi banyak, gue lagi baru beradaptasi di lokasi kerja yang baru, dan segala urusan yang Cuma bisa buat pusing. 

Sekejap coba lupain urusan karir gue, coba refresh pikiran, buang penatnya kehidupan, meluncur menuju langit biru dan hirup udara saat ini dalam-dalam andai saat santai ini. Di kampus pun sebenernya gak ada yang menarik, saat gue dateng sempet bingung "untuk apa gue ke kampus, Cuma halal bihalal terus pulang?" sungguh gak lucu bagi gue.

Jam menunjukkan pukul 11 kurang, tiba gue di kampus. Masuk parkiran, tepatnya di sebelah Mesjid kampus gue. Langsung aja gue nyebrang jalan yang keliatan masih sepi dari orang-orang yang lalu lalang, maklumlah yang mudik masih belum sampai sepertinya. 

Lanjuuutt!!

Memasuki bangunan kampus, di kiri dan kanan terlihat mahasiswa yang gue juga gak tau mereka sedang melakukan apa, yang jelas tetap aja gue gak tau mereka sedang apa dan mengapa di kampus. Sempet ada pertanyaan di pikiran gue, untuk apa di hari libur gini masih banyak mahasiswa yang dateng ke tempat ini, sok sibuk atau Cuma nyari uang ongkos aja, ya sudahlah itu urusan mereka msing-masing. 

Setelah melewati lorong-lorong yang penuh rintangan, ular berkepala dua, kadal tanpa ekor, dan kelelawar kelelawar pemangsa manusia, akhirnya gue sampai juga di ruang luas yang terdapat pendopo-pendopo. Terlihat banyak penduduk di sini, mereka sedang bercengkrama, ngobrol, dan jamuan makanan dan minuman yang membuat pembicaraan mereka terasa hangat. Dari sekian banyak orang yang ada di sana, ada seorang yang terlihat mencolok, ia duduk sendiri, sedang sibuk dengan sesuatu yang ia bawa. Tubuhnya yang terlihat subur besar yah terlihat seperti papa nobita dengan wajah oriental yang kental, terlihat tak asing bagi gue. Inilah ketua suku kami mas Ronny, seperti biasa dia yang paling rajin di kelas gue.

Beberapa saat kemudian datanglah seorang wanita berkerudung inilah dan dua orang algojonya inilah Intan, Harpan dan Malik. Kemudian yang lain mulai datang dengan gayanya masing-masing hingga kita semua ada 13 orang. Acarapun dimulai kamipun mulai halal bihalal, oh sunguh hangatnya saat ini. 

Gak jelas juga lama-lama mau ngapain lagi yaaaaaa.....

Setelah beberapa saat kita mulai bosan dengan pembicaraan-pembicaraan yang gak tau apa, seorang dari sesepuh kami ada yang melakukan sesuatu, ia adalah mas Gito. Dengan mengacungkan kantung yang ia punya ia berkata "Ayo kita iuran, seikhlasnya ya untuk makan yo". Kami pun dengan spontan langsung membuka dompet kami masing-masing, ooh tampaknya isi dompet gue sedang tidak baik *you know lah :p tapi paling enggak gue punya sedikit hiihi. Setelah dana terkumpul, kita mulai musyawarah ituk tempat makan yang menurut kita enak, seperti moto anak kuliahan "pas rasa,pas harga" iyeyyy..setelah menempuh perdebatan yang hebat, negosiasi yang alot, pertumpahan darah, dan korban jiwa, akhirnyaaaaaaaaaa diputuskan *jreeeeengggggggg Warung Bebek Pak Slamet.

Kami pun mempersiapkan diri menuju ke sana, tapi kami mesti kehilangan ketua suku kita yang punya acara bersama ibunya yang kebetulan saat itu berulang tahun. Mas Ronny we feel without you not rame, good luck bro. Dengan cepat kami menuju parkiran dakat mesjid kampus untuk menunggangi kuda-kuda kami yang gagah menuju medan perang yang lumayan gak begitu jauh. Kami pun melewati lembah hijau, sungai buaya, gunung berapi, manghadapi badai yang besar tapi itu semua bukan halangan bagi kami. Terlihat orang-orang jelata yang sedang sibuk dengan kehidupan mereka masing-masing dengan dagangan mereka yang diharapkan selalu laku terjual, dengan teman yang sedang bermain, dan apapun yang mereka kerjakan.

Run Run Run!!!

Terlihat dari kejauhan Tulisan Bebek Goreng Pak Slamet, kami pun mempercepat laju kuda-kuda kami. Finally, tiba juga di tempat ini yaitu di sebelah tempat steam mobil lumayan adem karena banyak air disini. Setelah memarkirkan kuda-kuda, kami pun memasuki ruangan yang sudah dipesan teman-teman yang sudah duluan datang. Terlihat wajah-wajah dengan lidah menjulur yang siap menangkap tulang kapan saja hahahaha. "Ayo tunggu apa lagi pesen-pesen" kata gue sambil liat menu yang ada. Dada bebek goreng dan lemon tea itulah yang gue pesan, yang lain pun gak jauh berbeda dari gue, karena menu utamanya memang bebek. Foto-foto pun diambil lumayan lah narsis dikit jarang-jarang kan bisa gini, sambil bercanda-canda sedikit dengan teman-teman FREAK gue. Setelah menunggu 15 bulan akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, air liur yang udah kemana-mana bisa diobati juga, mata-mata yang lapar mulai melirik mangsa. Serbuuuuu........

Mengenai hidangan, warna bebek goreng yang coklat dengan minyak yang sedikit megkilat, sambal merah yang bagai setan tengah hari bolong, lalapan timun dan daun kemangi, dan tidak lupa nasi putih. Daging bebek terasa empuk banget nyuuusss ditambah sambal ganas, bagai kapas yang terbakar api membaraa. Kenikmatan dagingnya memang luar biasa ditambah memang perut gue yang udah meraung-raung dari tadi, memang menatab hari ini. Thanks Kawan-kawan!!!

Inilah kenangan penghuni alam gaib

 say ciss!

Sekian Cerita gue ini, kalo ada yang comment bisa tinggalkan jejaknya ya..

Kecepatannya melebihi kecepatan cahaya, liat aja di sini