• Funny Info I

    Kumpulan fakta dan info yang pastinya sayang kalau gak dibaca lanjut mang..

  • Suram Tak Berujung

    Suram saat liburan ditambah tempat yang makin suram jadinya apa ya? lanjut mang..

  • Galaunya Orang Galau

    Saat kegalauan butuh diobati. Penyakit baru yang dialami remaja masa kini lanjut mang..

  • Hei Buaya, Kumakan Kau!!!

    Penasaran? ayo dibaca lanjut mang..

  • Jika Aku Ke Jepang?

    Apa aja tempat menarik yang bisa dikunjungi kalo ke Jepang? Liat di sini lanjut mang..

  • Kutoarjo Tempat Pertama Kali Gue Kenal "Baso Kawi"

    Baso kawi itu apa ya? lanjut mang..

  • Welcome to Malioboro!!

    Banyak yang gue temuin saat berkunjung ke Malioboro lanjut mang..

Rabu, 21 September 2011

Susu Burung Merpati?? Part 2


HALO GUYS!!, Menyambung postingan gue yang sebelumnya nih, pasti kalian bingung mengenai burung merpati yang kabarnya bisa menyusui anaknya. “Benarkah merpati bisa menyusui?” Lets ceck it out guys. 


Burung yap B.U.R.U.N.G hewan yang biasa kita pelihara di rumah dan juga sering dikonsumsi ini adalah jenis hewan ovipar, yaitu hewan yang bertelur dalam berkembangbiak. Menelisik mengenai hal yang berhubungan dengan hewan yang bertelur, pasti yang terlintas dipikiran kita yaitu hewan ovipar tidak akan bisa menyusui anaknya dikarenakan mereka tidak mempunyai kelenjar susu, terlebih hewan ini termasuk bangsa aves.


Dalam hidupnya burung merpati adalah burung yang merawat anaknya saat baru menetas . Sebagai induknya, burung merpati dewasa akan menyuapi anaknya dengan makanan cair halus berwarna kuning yang dikeluarkan dari paruhnya dengan cara meloloh dan memompa ke dalam mulut anaknya. Para ilmuwan zoologi manyebutnya dengan susu merpati. Susu merpati ini mempunyai kandungan protein yang tinggi dibandingkan susu mamalia. Majalah poultry Indonesia menulis “kandungan zat nutrien susu tembolok (pigeon milk) pada merpati (Suprapti, 2003), antara lain : Air (64,30 - 76,75%), Protein (13,17 - 18,80%), Karbohidrat (13,00 - 14,50%), Lemak (7,95 - 12,70%), Abu (1,52 - 1,60%).” 


Dalam postingan gue sebelumnya juga sudah dijelaskan dalam jurnal BioMed, susu merpati juga mengandung antioxidan untuk meningkatkan kekebalan. Perlu diketahui, susu merpati ini membuat anak merpati hanya membutuhkan waktu 2-3 hari untuk melipatgandakan berat badannya, WOOW!! Coba bandingkan dengan anak dari hewan mamalia yang membutuhkan waktu sampai 10 hari untuk mencapai kenaikan berat tubuh.


Bagaimana Merpati Memproduksinya?


Merpati mempunyai organ tembolok yang memang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dalam keadaan normal. Selanjutnya, terjadi perubahan fungsi tembolok merpati saat masa mengerami telurnya. 


Dalam masa-masa mengeram ini tembolok tidak dapat menyimpan makanan, dan merpati pun berpuasa dalam masa ini. Bisa dibayangkan perjuangan seorang ibu burung yang berpuasa saat mengerami telurnya  *sedih, tanpa memikirnkan bagaimana kondisi tubuhnya.

Saat pertama mempunyai telur, tubuh merpati memproduksi hormon prolaktin dalam darah untuk membentuk susu merpati. Tembolok merpati akan menebal, dan membentuk kantong dalam tembolok. Proses penebalan ini akan terus terjadi hingga menjelang menetasnya telur. Selanjutnya lapisan yang menebal ini akan berubah menjadi cairan yang akan disuapkan ke anak-anak merpati setelah menetas.


Memproduksi susu dan menyuapi anak-anak merpati tidak hanya dilakukan merpati betina saja, hal ini juga dilakukan oleh merpati jantan. Merpati betina dan jantan akan bergantian menyuapi anak-anak merpati sampai mereka sudah bisa makan biji-bijian *romantisnya hihihhih. Kegiatan ini berlangsung hingga kurang lebih sebulan.


Setelah kurang lebih sebulan, seluruh kelenjar yang ada di tembolok merpati habis maka fungsi tembolok merpati akan berangsur-angsur kembali seperti semula. Kadar hormon prolaktin dalam darah juga akan menurun. Dan kondisi merpati akan kembali seperti normal. (subitobito)




Merpati Yang Sedang Menyuapi Anaknya


Apa sih yang dimaksud orang galau?
Jawabannya ada di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar